Penggunaan tanaman obat tradisional sebagai pengobatan berbagai penyakit telah lama dikenal di negara kita. Bahkan konon katanya sudah digunakan oleh para nenek moyang kita dan secara turun-temurun ilmu atau pengetahuan ini terjaga hingga generasi kita. Pilihan penggunaan obat herbal tradisional bahkan sekarang kembali menjadi tren dan sebuah pilihan bagi mereka yang sedang bergelut dengan penyakit yang dideritanya. Kini beberapa tanaman obat telah diteliti oleh pakar-pakarnya hingga tahap uji klinis, walaupun jika dihitung masih lebih banyak penggunaanya berdasarkan pengetahuan turun-temurun. Untuk itulah perlu diketahui cara-cara aman dalam mengonsumsi obat herbal tersebut.
Beberapa bagian tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah akar, batang, rimpang, bunga, daun serta simplisia, yakni tanaman yang diiris tipis baik dalam bentuk segar maupun dikeringkan. Sedangkan untuk teknik pengolahanya, tanaman obat ini ada yang direbus, diseduh, dikonsumsi segar dan ada yang dibuat serbuk bahkan sampai tahap ekstraksi dalampembuatan serbuk tersebut.
Menurut Dr Abdul Mun’im, ahli herbal dari Program Pascasarjana
Herbal Departemen Farmasi FMPIA-UI, bahan herbal yang sebaiknya direbus
adalah kelompok herbal yang memiliki zat aktif minyak atsiri, yakni
herbal yang memiliki aroma kuat.
Sementara untuk herbal yang memanfaatkan dedaunan bisa diolah dengan cara
dikeringkan, untuk buah-buahan, seperti mengkudu dan alpukat sebaiknya
dikonsumsi segar untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Beberapa jenis
bunga juga mudah rusak sehingga penanganannya harus hati-hati. Biasanya
digunakan teknik seduh, misalnya pada rosella.
“Herbal yang sudah direbus sebaiknya juga tidak dibiarkan terlalu
lama karena seperti halnya makanan, tanaman herbal juga bisa jadi media pertumbuhan bakteri,” kata Abdul.
Kendati demikian, saat ini cukup banyak produk herbal yang
diproduksi modern. Misalnya dibuat tablet, kapsul, atau bubuk. Namun,
pada umumnya memiliki senyawa aktif yang relatif sama dengan herbal
yang diolah tradisional. Yang berbeda mungkin harganya.
Mayoritas tanaman berkhasiat di Indonesia diramu dan dicampurkan dengan
beberapa jenis tanaman lain agar khasiatnya saling melengkapi. Meski tidak
memiliki aturan pakai yang baku, tetapi menurut Abdul secara umum obat
herbal aman.
“Kekurangan sekaligus kelebihan herbal adalah efeknya lemah sehingga
untuk mengobati ia harus dipakai dalam jangka panjang. Dengan demikian,
sebenarnya sangat kecil risikonya seseorang mengalami overdosis karena
mengonsumsi herbal,” pungkasnya.
Silahkan dibaca juga artikel lain tentang obat herbal tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar